SEDULUR PAPAT

=============
==============
sedikit pembahasan sahaja.
Gini Konsep sedulur papat ini adalah kearifan spiritual lokal. Tidak ada di arab, perancis maupun inggris dll hanya di indonesia
Mengapa????karena dalam memperlakukan Ari2 bayi di setiap daerah berbeda. Khusus di tanah jawi (indonesia) setiap ari2 di pendam atau di larung atau di gantung dg tata cara ritual khusus.
Pemahaman sedlur papat sudah ada sebelum agama apapun masuk ke jawi. Termasuk sebelum adanya agama hindu masuk ke jawi. Sehingga pemahaman spiritual ini sudah sangat tua.
Saat agama2 masuk kemudian pemahaman ini berasimilasi dg hindu buddha dan islam.
Bagi saudara kita hindu di bali biasa menyebutnya sebagai kanda pat.
Di buddha pun demikian ada.
Di islam di asimilasi oleh Kanjeng Sunan Kalijogo yang mana beliau termasuk salah satu wali fi Zamanihi. Pemahaman seorang waliyullah tentu berbeda dg pemahaman orang biasa karena semua waliyullah terhubung oleh Rasulullah SAW.
Mengapa di inggris gak ada?di arab dll gak mengenal ini?karena bukan bersifat wahyu seperti agama. Ini adalah pemahaman adat spiritual setempat. Atau disebut al-Urf. Sedulur papat ini muncul karena tata cara perlakuan ari2 tsb. Namun meski anda tdk percaya dan tdk melakukan tata cara ari2 jika masih hidup di jawi maka tetap berlaku. Dimana bumi di pijak di situ langit di junjung.
Oleh karena itu kanjeng sunan kalijogo meluruskannya sesuai dg aqidah islamiyah. Namun ada juga pemahaman sedulur papat dari konsep hindu maupun buddha akan berbeda lagi. Jd gak bs di katakan mana yg asli dan yg tdk asli. Sekali lagi ini bukan agama namun pemahaman spiritual yg bersifat daerah.
Sejatinya dari 4 sedulur yg kita miliki hanya 2 yang bersatu dg sukma pancer yakni yang berwujud Getih (darah) dan pusar. Sedangkan kakang kawah dan adhi ari ari di pendam (di larung atau di gantung) dalam tradisi merawat ari2.
Sedangkan jika 2 saudara yg di luar tubuh kita tdk kita rawati maka dia akan hidup liar. Gak mandi gak terawat dll. Oleh karena itu di setiap aktivitas kita kanjeng sunan kalijogo mengajarkan kalimat "Niat Ingsung" hal ini untuk mengajak semua saudara kita untuk menjadi manusia bukan demit. Untuk manembah dan menyembah Gusti Kang Maha Kuasa ( Allah SWT).
Kanjeng sunan mengajarkan orang jawi bahwa saat meninggal Arwah kita yg keluar. Kenapa arwah???kok bukan ruh?
Arwah adalah jamak dari kata Ruh. Berarti saat ajal menjelang seluruh sedulur papat menyatu secara otomatis. Jika didalam tubuhnya ada yg menghalangi maka matinya mengalami kesulitan. Seperti pasang susuk, ilmu yang gak jelas(biasanya asal comot karena gratisan hehehehe) dll.
Terus kita juga di ajarkan mati didalam kehidupan. Yakni dengan menyatukan seluruh sedulur papat kita. Dan penyatuan inilah yang akan membuahkan Kasunyatan yang mana ini adalah kesadaran hidup.
Jika salah satu saudara kita di culik jin maka biasanya dalam hidup akan terjadi hambatan yg luar biasa. Cari pekerjaan gak dapat, cari jodoh malah di tolak mulu dll. Dan jika sampai di siksa maka bisa gila/idiot orangnya.
=========

Tidak ada komentar:

Posting Komentar