Masterpiece , Mahakarya Azimat Magis para Dalang Wayang Banjar dari Kalimantan Selatan
Tambang Liring , Mahakarya Ilmu Pelet dalam bentuk azimat yang dibuat
para Dalang Wayang Banjar yg dulu sangat masyhur dan menyeramkan kini
mulai terlupakan atau hanya beredar secara diam-diam dari mulut kemulut
di daerah Kalimantan Selatan .
Azimat Tambang Liring didalamnya
terdapat gambar rajahan seperti pada pewayangan kemudian pada
tokoh-tokoh tertentu semisal Semar , Arjuna, dll , Semar sebagai Dalang
kalung-lungan juga sebenarnya dewa, dalam mantera-mantera dan
jimat-jimat ia juga sering muncul, contohnya dalam kecantikan, mantera
Semar Kuning.di samping ayat-ayat Qur’an yang terdapat, adalah Semar
dengan anak-anaknya, Arjuna sebagai Batara Kamajaya pemelihara bidadari
dan tujuh orang bidadari. pada rajahan itu kemudian ditetesi darah dari
orang yang meninggal karena kecelakaan atau bunuh diri atau matinya
penasaran atau darah dari orang-orang tertentu . maka dikatakan itulah
untuk menghidupkan azimat tersebut inilah azimat pelet gendam bayangan
pemikat sukma yang mengerikan dan langka, Versi pertama penulisan
rajahan tambang liring ialah dengan menggunakan pewarna dari tumbuhan,
Sedangkan versi kedua dengan menggunakan darah orang mati yg terbunuh .
pada awalnya tambang liring proses pembuatannya ialah oleh para Dalang
pewayangan bisa jadi rajahan tambang liring ialah waris budaya hindu ,
dimana pembuatan rajahan tambang liring lebih pada penekanan karakter
wayang Arjuna, Semar, 7 bidadari, Naga , Burung dll ,
Azimat
Tambang liring, istilah dalam bahasa Banjar ini tidak dapat diartikan
dan tidak ada artinya dalam Bahasa Indonesia , hanya saja pengertian
yang dimaksudkan ialah berupa sehelai kertas lama/ kertas baru/ kulit
kukang / kulit kijang putih/ kulit macan pohon/ bahkan kulit manusia
bergambar profil para tokoh punakawan dalam pewayangan, yakni Semar,
Bagong, Gareng, dan Petruk. istilahnya Orang Banjar menyebutnya sebagai
Semar Saparanakan ( Semar dan keluarganya)
Tambang liring diyakini
mempunyai tuah magis yang dapat difungsikan untuk timbulnya rasa kasih
sayang orang lain kepada pemiliknya (perawan, janda). Tambang liring
dijadikan sebagai jimat pemikat agar pemiliknya segera mendapat jodoh.
Kemashuran Rajah Tambang liring sudah sangat melegenda di Kalimantan
Selatan , konon dengan melewati bayangannya saja maka si target akan
terkena perasaan rindu yang sangat mendalam sampai-sampai menggila dan
bahkan bisa saling membunuh diantara yang terkena pelet
tersebut.Sebenarnya sdh lama pengen menulis pertanyaan pertanyaan via
inbox atau permintaan via komen tentang beberapa hal tentang Tembang
liring.
Ada 3 klasifikasi pertanyaan yang saya ambil garis besarnya saja
1. Apa itu dawat surga (darah orang mati syahid/dibunuh atau
kecelakaan). Kenapa sampai pakai titikan darah dimata wayang..? dan
apakah Tl yang pakai darah dan tidak pakai darah tuahnya sama..?
bagaimana sejarah pertama x TL dibuat dan digunakan untuk maksud dan
tujuan apa..?
2. Apakah media penulisan TL, antara dikertas, di
kulit khusus atau di lempengan timah sama saja atau beda tuah dan daya
magisnya..?
3. Ini yang paling sering masuk via inbox, apa makna symbol symbol gambar di media TL.
Trimakasih atas pertanyaan yang kebanyakan justru orang luar Kalimantan
yang lebih pengen tau lbh banyak. Ada yang dari jawa, Jakarta, Sumatra
dan Sulawesi. mreka bnyak bertanya tentang TL. Bahkan yg lbh
menggembirakan hati saya, ada yang dari Malaysia dan singapura jg sangat
tertarik dengan fenomena TL. Mereka Pengen lebih mengenal wayang banjar
krn pendapat mereka wayang itu produk budaya suku jawa saja dan
ternyata ada wayang banjar, ada dalang banjar dan anehnya lgi ada varian
dari budaya wayang yaitu zimat Wayang yang dikenal dgn istilah
Tembang/Tambang Liring
Saya tidak menjawab pertanyaan pertama karena hal itu akan saya bahas dibagian lain postingan ini.
Yang akan saya jawab adalah pertanyaan nomor 2 dan nomor 3 dan inipun
secara garis besarnya saja karena menurut saya ada yang lebih berhak dan
lebih tau dari saya. Sekali lagi saya mohon maaf kepada pihak pihak yg
lebih mengetahui secara rinci pertanyaan nomor 2 dan 3, mohon sekiranya
jawaban saya ini bila ada kesalahan dan kekhilafan, sudilah kiranya
diluruskan atau ditambah dimana kurangnya penjelasan dan semoga ini bs
menambah wawasan kita bersama. Baik bagi yang belum tau maupun sudah
tau.
1. Mengenai media penulisan. Apakah sama tuahnya atau beda
antara bahan yang satu dengan yang lain..?. jawaban saya secara umum
adalah Ya, sama saja. Anda mau menulis TL dimedia kertas, kulit, kain
atau timah atau pelepah sekalipun silahkan. Yang penting bersih. Dan
yang lebih penting sebenarnya adalah, yang menggambar adalah orang yang
benar benar punya sanad dan ijin untuk merajah TL. Bila tidak ada sanad
tutus dalang atau pelamutan, apalagi orangnya perkataannya suka
berdusta, suka berkata kotor mending tidak usah menulis rajah TL. Orang
yang menulis rajah TL harus benar benar orang yang jujur, hati bersih,
juriat dalang (utamanya keturunan tutus Candi Agung Amuntai), keturunan
orang alim insyallah. Adapun masalah kerapian gambar wayang, kerapian
tulisan rajah, itu sifatnya masalah estetika keindahan seni tulis, lukis
dan kaligrafi saja. Yg lebih utama garis nasab, ijazah ilmu dan benar
benar menguasai tatacara, aturan baku, adat istiadat para pembuat
terdahulu yang biasanya di ijazahkan secara turun temurun. baik secara
nyata maupun secara ghoib oleh leluhurnya.
Dahsyatnya orang dahulu
itu adalah menanamkan cipta rasa hakikat di Tembang Liring, ibarat
bahasa banjarnya, “Bila ku kahandaki babinian itu, pasti dan yakin jadi
ampunku”---BIla kukehendaki perempuan itu, maka pasti ia jadi milikku”.
Perkataan dari orang yang tulus jujur dan bersih adalah doa yang terekam
dalam gambar gambar TL.tdk sulit memahami ini sama halnya sebuah
Flaskdist yang menyimpan data dari kehendak si pembuat TL. Dan yang
lebih dahsyat lagi istilah gayung bersambut. Si penerima Tembang liring
pun bertambah keyakinan. Pasti makbul karena beliau (si pembuat tahu)
tabiat dan akhlaknya. Doa orang yang tidak sampai dilisankan namun
sampai ke arasy Allah maka 99.9% akan di ijabah Allah. Itulah ilmu
keyakinan atau ilmu hakikat yang 90% nya justru dikuasai orang suku
pedalaman daripada orang orang perkotaan. Fakta..!!
2. Lalu
jawaban selanjutnya, apakah ada beda daya magis sarana atau media antara
yang satu dengan yang lain..? maka kalo saya jawab secara khusus adalah
jelas beda.
Bedanya dimana..? menurut yang saya dapat secara
spiritual dari ascending master TL terdahulu, beliau mengatakan bahwa
media Kulit binatang adalah kualitas terbaik untuk TL yang menggunakan
titikan atau tetesan dawat syurga (darah) dibanding bahan yang lain.
Alasannya karena darah atau sifat alami darah lebih cocok dan lebih
cepat meresap/menyatu dgn kulit. Hakikat darah berada di bawah kulit dan
ketika darah terkena kulit maka kulit itu pun hidup dan bahkan spirit
dari media kulit binatangnya pun jadi hidup. Jdi tdk hanya gambar
wayangnya yg hidup, spirit binatang dimana bagian tubuhnya pun akan
aktif. Nah kharakter binatang ini pun beda beda. Yang terbaik untuk
urusan pengasihan adalah kijang, kukang dan jenis macan/harimau karena
zat fheromon dan zat instink dari bintang ini masih tercetak di bagian
tubuhnya. Spiritnya masih ada dan ini juga menunjang jalur kerja TL.
Adapun kertas dari sisi keamanan lebih cepat rusak, bahan hasil olahan,
tdk alami lagi. apalagi pelepah korma atau pelepah pinang. Meski bagus
tapi rentan rusak. Adapun TL yang berbahan Timah biasanya digunakan
untuk TL yang tdk menggunakan media Darah. Bahan Timah HItam lebih cocok
dan pas untuk media penulisan rajah yang memakai energy pengisian
khodam hurup. Demikian sepintas pertanyaan nomor dua dan mohon sekiranya
apabila ada kekurangan, bagi yang lebih mengerti bs memberikan tambahan
penjelasan yg lebih rinci.3. Pertanyaan selanjutnya, adalah kebanyakan
minta penjelasan makna dan symbol gambar pada TL.
Sebelumnya mohon
maaf, karena keterbatasan fikiran dan saya akan jawab poin poin penting
pakem TL aja. Selebihnya silahkan jika ada pendapat yang bs di share di
tulisan ini.
Ada beberapa unsur utama dalam penulisan symbol TL
meskipun terkadang tdk semua TL mengandung unsur yang lengkap, semakin
lengkap gambar gambar di TL maka akan semakin jelas kemana arah dan
tujuan pembuatan TL itu sendiri.
Biasanya dalam media TL ada
gambar Bidadari 7. Bidadari ini ada yang posisi memegang payung ada yang
tidak. Gambar bidadari melambangkan sifat feminine alam atas. Ada nama
nama bidadari yang 7 ini dan biasanya nama ke 7 bidadari sangat
dirahasiakan karena …?? Maaf, blm ada ijin menjelaskannya. Silahkan
ditanyakan kepada yang lebih berhak untuk mengetahuinya.
Biasanya ada satu gambar wayang yang menjaga bidadari. Nama wayangnya Batara Kamajaya. Siapa batara kamajaya,..? konon
Panjaga bidadari ini wajahnya mirip sekali sama arjuna karena ia adalah
juriat pandawa. Beliau tdk beristri. Tugasnya menjaga bidadari kayangan
karena jika ditugaskan kepada yang lain, maka tdk ada yang sanggupnya
mengemban tugas itu. Coba saja ditugaskan kepada yang lain selain beliau
untuk menjaga para bidadari pasti mereka akan menaruh hati dan cinta
kepada para bidadari itu. Type batara kamajaya adalah sosok yang tahan
godaan hawa nafsu. Dengan sifat adil, santun dan bijaksana, itulah
kharakter utamanya. Namun apabila para pandawa punya masalah khusus dgn
pihak kayangan maka beliau akan turun tangan dan melepas tugas utamanya,
melepas baju kebesarannya sebagai penjaga bidadari dan ikut berperang
di pihak Pandawa, membantu hajat anak cucu juriat orang pandawa. Itulah
ciri orang yg tdk ingkar dan tahu datang darimana ia berasal. Nah,
hakikatnya, selayaknya lah orang pemegang TL yang baik bersifat spt
Batara Kamajaya. Bisa menahan hawa nafsu berlebih terhadap wanita.
Karena godaan utamanya adalah wanita. Wanita akan datang spt bidadari
yang ingin dijaga kesuciannya. Ckckckcck…jgn malah dimasukin kamar
bidadarinya….dan di ajak ML. hehehe
Tapi Konon akhirnya batara
Kamajaya menikah dan kimpoi dengan Batara Kamaratih. Artinya apa..? anda
punya TL buat nyari jodoh, orang bahari pegang TL buat nyari atau niat
biar mudah dapat jodoh, buat orang/laki yang susah menikah atau
perempuan lambat kimpoi. Begitu pegang TL perempuan banyak mendekat. Ini
ujian, anda kuat apa tidak menahan godaan hawa nafsu. Kalo kalian kuat,
maka kalian akan ketemu jodoh yang di idamkan dan selamat dari jebak
rayu syaitan karena hakikatnya wanita itu adalah layaknya bidadari yg
perlu dijaga kesuciannya dan sebagai kaum lelaki harus tahan godaan krn
itulah seninya hidup berpasang pasangan dan dalam tahan mencari pasangan
hidup.
Selanjutnya adalah gambar Naga.
Naga di TL itu ada
namanya. Namanya adalah Naga Tatmala dan ia adalah jelmaan tutus orang
Pandawa. Naga adalah binatang gaib dan moksa. Dalam pakem wayang banjar,
konon naga ini bisa dipanggil bila kita berada dalam kesusahan maka ia
akan membantu hajat anak cucunya.makanya tdk jarang dalam lukisan
lukisan tertentu ada gambar naga dan ini termasuk unsure penting dalam
gambar TL. Ada gambar naga yang membawa bidadari, ada yang membawa Semar
seperanakan/dan anak-anaknya dan ada naga yang membawa Arjuna dan
srikandi atau para pandawa lima.
Selanjutnya adalah Payung
Mahadaruna. Payung Mahadaruna adalah pusaka sakral juriat Pandawa. Kalau
ada Payung Mahadaruna biasanya pasangannya adalah Balai Sakadumas dan
gamelan Sasarandina.
Kalau balai sakadumas itu adalah balai tempat
Batara Rama dan dewi sinta bersanding dan ini pelaminan yang magis
menuju jenjang pernikahan. Jadi untuk alasan apa Balai sakadumas ada di
Tembang Liring mungkin anda sudah bs menebak.
3 pusaka ini biasanya
dikehendaki para putri Raja di alam wayang sebagai mahar mempersunting
dirinya. Nah sampai disini anda anda para penggemar TL sudah bisa
mengira kenapa Payung mahadaruna ada ditaruh di Tembang Liring. Namun
para pelukis gaib Tl jarang melukis 2 benda lainnya. Jawabnya, efek
terhadap TL semakin luar biasa untuk urusan pelet memelet dan penarik
pembeli. Kecuali anda pesan khusus kepada para master pelukis TL,
mungkin unsure ini akan disertakan dalam azimat Tembang Liring.
Selanjutnya di TL ada yang namanya Ular CIntamani. Ular cintamani ini
konon katanya ular berkepala 2. Konon matanya buta. Ini ular gaib
jelmaan bidadari/putri yang diturunkan dari alam malakut. Wallahu alam
karena sebab apa ia berada di bumi..? berebut binatang apa saja mengasih
makan si ular. Ular cintamani cukup melantunkan syair mantra atau doa,
maka rejeki berdatangan menghampiri dirinya. Adapun syair doa ular
cintamani biasanya sangat rahasia dan pakem asli doa ini sebenarnya
adalah doa permohonan kepada Allah subhanallahu wata ala untuk kembali
ke asalnya, ke alam malakut.
Selanjutnya, jika ada gambar ular
cintamani, maka akan ada gambar burung garuda atau ada yang mengatakan
Jatayu paksi. Mungkin yang dimaksud dalam ajaran islam adalah Buraq. ada
ilmu kata Buraq, tidak menutup kemungkinan dalam penulisan gambar
burung di TL ini, pelukis pelukis terdahulu mengisi gambarnya dgn
doa/kata Buraq. wallahu alam. Kekekekekek. Silahkan tanyakan kepada si
dalang pelukisnya.
Dalam kisah pewayangan konon Jatayu inilah yg
menyeberangkan rama ke alengkadirja dan mambawa batara rama berjumpa
dengan dewi anjani sinta..... makna gambar ini di TL doanya adalah
burung inilah yang menerbangkan hajat dan doa kita ke alam malakut dan
mempercepat keajaiban keajaiban Tembang liring
Selanjutnya adalah
gambar Semar seperanakan dan gambar Pandawa lima atau gambar Arjuna dan
Srikandi saling berhadapan. Saya tdk perlu panjang lebar menjelaskan.
Intinya Semar Cs bermakna apa yang kita omongkan didengar lawan bicara,
dihormati orang dan dimuliakan orang. Adapun gambar pandawa adalah lakon
sifat manusia yang kita hadapi dalam hidup sehari hari. Anda mau jadi
arjuna, bima, yudistira atau nakula apa sadewa. Lalu ada pertanyaan.
Bagaimana dgn gambar Arjuna dan Srikandi saja. Jawabnya. Itu lambing
cinta dan kesetiaan. Apalagi kalo seandainya arjuana dan srikandi pakai
paying biasanya lebih khusus kea rah kasih saying dalam membina rumah
tangga. Sangat cocok bagi pencari pasangan hidup dunia akhirat.
Demikian sedikit gambaran mengenai Tembang Liring, semoga bs memberikan
sdkit wawasan bagi yg pengen tau lbh bnyak tentang rahasia daya magis
Tembangliring.